BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Alquran adalah pedoman bagi seluruh umat
manusia. Segala aspek kehidupan dari yang terkecil hingga yang terbesar ada di
dalam Alquran. Allah SWT mengajak kaum muslimin untuk menyelidiki dan
merenungkan penciptaan langit, bumi, gunung-gunung, binatang, tumbuhan, serta
manusia. Oleh karena itu, sains khususnya biologi mendorong manusia untuk
mempelajari keagungan ciptaan
Allah SWT. Allah SWT mengajak umat manusia untuk berfikir lebih jauh mengenai
segala ciptaannya, bahwa tidak ada yang tercipta secara kebetulan dan bukan
pula di ciptakan sekaligus tanpa melalui proses penalaran manusia melainkan
melalui beberapa tahapan.
Reproduksi merupakan satu dari sekian
banyak masalah yang ada di Alquran. Alquran menyebutkan tempat-tempat mekanisme
yang tepat dan menyebutkan tahap-tahap yang pasti dalam reproduksi. Semua
diteraangkan secara sederhanda dan mudah dipahami semua kalangan. banyak sekali
ayat yang menerangkan tentang reproduksi manusia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka
peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja proses penciptaan manusia menurut Alquran?
2. Bagaimana proses reproduksi manusia dari fertilisasi
hingga kelahiran?
3. Bagaimana hubungan ayat Alquran dengan proses reproduksi
manusia?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas maka tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Menyebutkan proses penciptaan manusia menurut Alquran.
2. Menjelaskan proses reproduksi manusia dari fertilisasi hingga
kelahiran.
3. Menjelaskan hubungan ayat Alquran dengan proses
reproduksi manusia.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penulisan makalah ini yaitu memberikan pengetahuan serta wawasan yang cukup luas dan dapat
memadukan ilmu yang dipelajari yaitu
reprouksi manusia dengan Alquran sebagai pedoman hidup, sehingga
menambah pengalaman dan pemahaman tentang materi yang dibahas.
E. Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan
untuk mencari sumber-sumber pembuatan makalah ini adalah dengan cara
mengumpulkan data dari materi bahan ajar, buku-buku dan juga internet.
BAB II
HUBUNGAN AYAT ALQURAN DENGAN REPRODUKSI MANUSIA
É
“Dan
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian
kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik”. (Q.S
Al-Mu’minuun 23: 12-14)
A. Proses
penciptaan manusia menurut Alquran
Alquran tidak membicarakan proses
kejadian manusia secara detail, sebagaimana yang dijelaskan oleh ilmu biologi
atau ilmu kedokteran. Namun demikian, Alquran memberikan isyarat mengenai asal kejadian manusia yang
tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, khususnya biologi. Mengenai asal
kejadian manusia ini, Alquran menjelaskan penciptaan manusia ada empat macam
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Alquran menegaskan bahwa manusia pertama adalah Adam a.s. Allah menciptakan
Adam a.s. melalui proses yang unik dan berbeda dengan manusia-manusia lainnya.
Allah dengan sifat Maha Kuasa-Nya menciptakan Adam dari tanah (turab)
dan hanya dengan firman-Nya: “kun fayakun” yang berarti jadilah, maka
jadilah ia.
2)
Penciptaan Siti Hawa dari tulang rusuk Adam yang telah di jelaskan pada surat An-nisa ayat 1.
3) Diciptakan nabi Isa melalui kehamilan tanpa
ayah yang dijelaskan pada surat Ali Imran ayat 59-64.
4)
Manusia yang lain (selain Adam atau keturunan Adam) diciptakan oleh Allah dari
saripati tanah, yang berproses menjadi sperma (nuthfah), segumpal darah
(‘alaqah), segumpal daging (mudghah), tulang belulang (‘izham),
hingga menjadi janin (khalqan akhar).
B. Proses
Reproduksi Manusia dari Fertilisasi hingga Kelahiran
Reproduksi
Manusia adalah upaya Makhluk hidup khususnya manusia untuk mewariskan
sifat-sifat induknya kepada keturnan berikutnya dan mempertahankan keletarian
jenisnya. Berikut ini adalah proses
terbentuknya manusia:
1. Fertilisasi
Fertilisasi (Pembuahan) adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum
yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii
yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses
sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Hasil pembuahan
adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
- Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
- Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
- Karena kontraksi otot dan gerak silia dinding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
- Terbentuk plasenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredaran darah ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
- Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
- Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
- Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jarinya telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
- Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
2. Kehamilan
dan Perkembangan Embrio
Proses kehamilan adalah proses dimana
bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses
kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari
hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu,
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan
telur) yang terjadi dua minggu setelahnya. Dalam dunia kedokteran, proses
kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi.
Masing-masing fase tersebut disebut trimester.
Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
(sumber
gambar: majalahkesehatan.com)
Dalam fase ini
ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode
terbentuknya fetus.
A.
Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Proses pembuahan telur oleh sperma yang
terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang
sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus
(endometrium).
B.
Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat,
organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan
lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai
berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
C.
Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Periode dimana semua organ penting terus
bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
Trimester
kedua (Minggu 12 – 24)
(sumber gambar:
majalahkesehatan.com)
Pada trimester
kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18
kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek
kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku,
kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera
penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat
membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan
panjang 30 cm.
- Trimester ketiga (24 -40)
Dalam trimester
ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas
motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah
memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan
masa bangun. Paru-paru
berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi
kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3
-3,5 kg dengan panjang 50 cm.
(sumber gambar: masshar2000.wordpress.com)
3.
Kelahiran
Hormon yang berperan adalah
relaksin, estrogen, prostaglandin, dan oksitosin (merangsang kontradiksi
dinding rahim). Membran embrio yaitu amnion, khorion, dan alantois akan
berkembang menjadi tali pusat. Semakin tua usia kehamilan, jumlah estrogen
dalam darah makin banyak, sedangkan progesteron semakin sedikit. Keadaan ini
memicu kontaksi uterus. Hormon lain yang membantu kontraksi uterus pada saat
persalinan atau proses kelahiran adalah hormon oksitosin. Hormon ini dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis. Pada proses kehamilan, progesteron merangsang
pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi sesudah lahir, hormon merangsang
pertumbuhan kelenjar susu adalah hormone prolaktin yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis. Setelah proses melahirkan, seorang ibu harus merawat
kondisi tubuhnya. Selain harus merawat dirinya setelah persalinan, seorang ibu
juga harus merawat bayinya secara sehat, antara lain dengan memberi ASI dan
makanan yang bergizi. Bayi harus segera meyusui ibunya setelah melahirkan,
memberikan ASI yang pertama keluar ( disebut kolostrum, berwarna kuning) pada
bayi yang mengandung zat kekebalan tubuh pada ibu. Memberikan ASI eksklusif
paling tidak selama 4 bulan (dianjurkan selama 6 bulan), kemudian baru
memberikan makanan tambahan yang mengandung gizi yang baik dan sesuai dengan
umur bayi.
C.
Hubungan Ayat Alquran
Dengan Proses Reproduksi Manusia
Selama persetubuhan seksual, 250
juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma
melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel
telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel
telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk
satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya
sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Alquran :
"Apakah manusia mengira akan
dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?"
(Al Qur'an, Al-Qiyaamah:36-37)
Seperti
yang telah kita amati, Alquran memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat
dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus
dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Pada gambar di samping,
kita saksikan air mani yang dipancarkan ke rahim. Dari keseluruhan sperma
berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya sedikit
sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur
hanyalah satu dari
seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan
dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya,
dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang
ditumpahkan".
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini
justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan
melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup
menarik, ketika mani disinggung di Alquran, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan
campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al
Qur'an, Al-Insaan:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan
bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia
mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya
dari sari air yang hina." (Al Qur'an, As Sajdah:7-8)
Kata Arab "sulala",
yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau
terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu
kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak
Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak
ini ialah Pencipta manusia.
Jika kita terus mempelajari
fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur'an mengenai pembentukan manusia,
sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika
sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang
akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam
ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga
akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat
dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Pada
tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel
pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di
atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging. Informasi ini, yang
ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur'an
14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna
"sesuatu yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk
menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Namun, zigot tersebut tidak
melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim
seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari
tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al
Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu,
Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, Al-Alaq:1-3)
Arti kata
"'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada
suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan
lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu
kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang
sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an
merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam. Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam
ayat-ayat Al Qur'an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim
ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang
membungkus tulang-tulang ini.
Tahapan-tahapan
perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman
diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada
embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu
tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan
ini dalam ayat: "…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging".
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, Al-Mu’minuun: 14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio
dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa
tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama
banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu
pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan
menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al
Qur'an adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan
dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat
tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian
sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan
membungkus tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan
kalimat berikut:
Dalam minggu
ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai
bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.) Singkatnya,
tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an,
benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian
demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an,
39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya,
dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke
delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams
P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut
- Tahap
Pre-embrionik
Pada tahap
pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring
pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri
mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap
Embrionik
Tahap kedua ini
berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai
"embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk
dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap
fetus
Dimulai dari
tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran.
Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan
wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm,
kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30
minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru
didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern.
Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini
disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa
informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat
orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti
nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Alquran mengandung banyak ilmu-ilmu tentang kehidupan,
termasuk sistem reproduksi. Alquran menjelaskan proses penciptaan manusia, dari
penciptaan nabi Adam a.s, Siti Hawa, nabi Isa, dan manusia keturunan nabi Adam.
2.
Manusia hidup di dunia karena hasil dari adanya
sperma dan ovum dải ayah dan ibu, melalui proses reproduksi. Atas kekuasan
Allah, kita dapat lahir d dunia dengan jenis kelamin laki atau perempuan.
Walaupun berbeda jenis kelamin, tak lain diciptakannya manusia agar
memperbanyak keturunan dan menyembah sang pencipta. Ayah dan Ibu berkewajiaban
mendidik anaknya, supaya menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang patuh
kepada yang menciptakan yaitu Allah SWT.
3.
Ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi ini semuanya
tertulis di dalam Alquran. Fakta bahwa informasi
yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki
sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al
Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
DAFTAR PUSTAKA
AL Qur’an dan Terjemahannya,2003. Jakarta :Departemen Agama
Republik Indonesia
Istamar Syamsuri, dkk.2006. Biologi SMA kelas XI Jilid 2 . Jakarta : Erlangga
Yahya Harun,
Tanpa Tahun.. Keajaiban Alquran, www.pakdenono.com/ebook-harunyahya_Keajaiban_Alquran.htm
Dr. Marzuki, M.Ag. Tanpa Tahun.
Buku PAI UNY Bab II Konsep Manusia dan
Agama pdf ,http://staff.uny.ac.id
Terima kasih banyak atas ilmunya ya ukhti :D Semoga dapat menjadi amal jariyah
BalasHapus