Sabtu, 05 April 2014

Praktikum I Morfologi Tumbuhan Daun Tunggal



PRAKTIKUM I

Topik                : Daun Tunggal dan Bagian-bagiannya
Tujuan              : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/tanggal     : Kamis/27 Februari 2014
Tempat             : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN
I. 1. Alat-alat :
1)      Baki/ nampan
2)      Alat tulis

I. 2. Bahan-bahan :
1)      Daun Bambu (Bambusa sp.)
2)      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3)      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4)      Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5)      Daun Widelia (Widelia sp.)
6)      Daun Keladi (Colocasia sp.)
7)      Daun Mangga (Mangifera indica L.)

II. CARA KERJA
  1. Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (lingula).
2.      Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis/ pita, dsb.
3.      Mangamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: daun rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.      Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.   Menggambar hasil Pengamatan.

III. TEORI DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan air (transpirasi)
4.      Pernapasan (respirasi)

A.    Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1)      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2)      Tangkai daun (petiolus)
3)      Helaian daun (lamina)



B.     Bagian/ bentuk daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dapat dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:
1)      Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2)      Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (tringularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)      Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4)      Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).

C.    Ujung daun (apex folli) dan pangkal daun (basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), romping (truncatus), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).

D.    Susunan tulang daun (nervatio atau venatio)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat- zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).

E.     Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1)      Tepi daun dengan toreh yang merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2)      Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partitus).

F.     Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat tipis seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis lunak (herbaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnosus).

G.    Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah atau hijau kekuningan.

H.    Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), bernulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).

VI. HASIL PENGAMATAN

A.    Tabel Pengamatan


No.
Nama tanaman
Bangun daun
Ujung daun
Pangkal daun
Tepi daun
Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun
Warna daun
Atas
Bawah
1.
Bambu (Bambusa sp)

Bangun lanset

Runcing

Bangun garis

Rata

Perkamen

Kasap

Berbulu kasar

Hijau tua
2.
Tebu (Saccharum officinarum L.)

Bangun lanset

Runcing

Rompang/rata

Rata

Perkamen

Berbulu kasar

Berbulu kasar

Hijau
3.
Pisang (Musa paradisiaca L.)

Memanjang

Tumpul

Tumpul

Rata

Seperti kertas
Berbingkul-bingkul
Berselaput lilin

Hijau kekuningan
4.
Jarak (Ricinus communis L.)

Perisai

Meruncing

Rompang/rata

Bergerigi

Tipis Seperti Selaput

Gundul

Gundul

Hijau kemerahan
5.
Widelia (Widelia sp)

Bulat

Meruncing

Runcing

Bergerigi ganda

Perkamen

Berbulu kasar

Berbulu kasar

Hijau kekuningan
6.
Keladi (colaca sp.)

Perisai

Meruncing

Berlekuk

Rata

Seperti kertas

Mengkilat

Gundul

Hijau tua
7.
Mangga (Mangifera indica L.)

Memanjang

Meruncing

Tumpul

Rata
Seperti kulit/belulang

Berkerut

Gundul

Hijau tua

B.     Gambar Hasil Pengamatan
1. Daun bambu (Bambusa sp.)
      Keterangan :
1.         Pelepah daun (vagina)
2.         Tangkai daun (petiolus)
3.         Helaian daun (lamina)
4.         Ujung daun (apex folli)
5.         Tulang daun
6.         Tepi daun (margo folli)
7.         Pangkal daun (basis folli)
Berdasarkan literatur                                                  
http://m7.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/09/daun-bambu.jpg      Keterangan:
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
4.      Ujung daun (apex folli)
5.      Tulang daun
6.      Tepi daun (margo folli)
7.      Pangkal daun (basis folli)

(Anonim.a.2014)

2.   Daun tebu (Saccharum officinarum L.)
Keterangan :
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1pZq8Qlu204AwEuW9g9rC6aWOz48BW8zUsq0Pd1qlEUATTIylBUOrcU617Aqwid1dvQpWpFAAmVJirC7Cyklv6-HLifhWafNr3Xpcc6ZKQ3kehDFMjVnm_Lz9GthHvPs30qAvVB1PoI4/s1600/DSCN1500.jpgBerdasarkan literatur
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)
(Anonim.b.2014)

3. Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
Keterangan :
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)
7.      Tangkai daun (petiolus)


Berdasarkan literatur
      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBmnLDcXu8n1LL8Cus5Rgh59LO0Y4SW5rQ5_JakukxOagMVgO6RCbRv09bIcad_ED_jb_6Drs6hvU-zsklzWe_cDTlVYqA24163xK5CwUVMKGJq9-FyQ2wueRhm117qvUy8wqBHPYMPLqV/s1600/daun-pisang.jpg
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
4.      Ujung daun (apex folli)
5.      Tulang daun
6.      Tepi daun (margo folli)
7.      Pangkal daun (basis folli)

(Anonim.c.2014)

4. Daun jarak (Ricinus communis L.)
Keterangan :
1.      Tangkai daun (petiolus)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)

Berdasarkan literatur
   http://carlasabandar.files.wordpress.com/2010/05/ricinus_communis.jpg?w=218&h=300 
1.      Tangkai daun (petiolus)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)

(Anonim.d.2014)

5. Daun widelia (Widelia sp.)
Keterangan :
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid8LHIcgN2Ic5UkzYjIjVhLoZer6Bs1rl-Y-LtfX46DlCO5RoZnFkbVaZxsh_a4xwe2U4Ded3ILgE1a1eoelAu3661eTsr_nW2OFK6uNFQEq4F-yiLV7pTwesz401W1n7i6s4Zo2kCqkYO/s320/serunai+laut+-+bunga+closed+up+with+leaves.jpgBerdasarkan literatur
     
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)

 (Anonim.e.2014)
6. Daun keladi (Colacasia sp.)
Keterangan :
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
4.      Ujung daun (apex folli)
5.      Tulang daun
6.      Tepi daun (margo folli)
7.      Pangkal daun (basis folli)

Berdasarkan literatur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIsBghyphenhyphenr94Abssj78CAAP10mVpKMKCDoFEUsyucpBbUdJUIc-FH5bMQDjXbbjCA9xs7pC9YCeD95yi5SIYx-HIHvmwZToFDl-R9s-39aEU5EMaPWQh6O71kdVNUCcn-KI6iY1tIuoNkJ4/s1600/daun+keladi+2.jpg   
1.      Pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
4.      Ujung daun (apex folli)
5.      Tulang daun
6.      Tepi daun (margo folli)
7.      Pangkal daun (basis folli)

(Anonim.f.2014)

7. Daun mangga (Mangifera indica L.)
Keterangan :
1.      Tangkai daun (petiolus)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)


Berdasarkan literatur
Khasiat Daun Mangga Untuk Kesehatan Tubuh
1.      Tangkai daun (petiolus)
2.      Helaian daun (lamina)
3.      Ujung daun (apex folli)
4.      Tulang daun
5.      Tepi daun (margo folli)
6.      Pangkal daun (basis folli)


(Anonim.g.2014)


V.    ANALISIS DATA
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Bambusa sp. mempunyai bangun daun lanset. Ujung daunnya runcing (acuminatus) dengan pangkal daun bangun garis dan tepi daunnya rata (integer). Daging daunnya seperti perkamen. Jika diraba permukaan atasnya terasa kasap sedangkan permukaan berbulu kasar. Daunnya berwarna hijau tua.
Klasifikasi :
Kngdom          : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Poaceae
Genus              : Bambusa
Spesies            : Bambusa sp.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 


2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Saccharum officinarum L. mempunyai bangun lanset. Ujung daunnya runcing dengan pangkal daun yang rompang/rata dan tepi daunnya rata. Daging daunnya seperti perkamen. Jika diraba permukaan atas dan bawahnya berbulu kasar. Daunnya berwarna hijau.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Gramineae
Genus              : Saccharum
Spesies            : Saccharum officinarum L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Musa paradisiaca L. mempunyai bangun memanjang. Ujung daunnya tumpul dengan pangkal daun yang tumpul juga dan tepi daunnya romping/rata. Daging daunnya seperti kertas dengan pertulangan daun menyirip. Jika diraba permukaan atas berbingkul-bingkul dan bawahnya berselaput lilin. Daunnya berwarna hijau kekuningan.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Familia            : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies            : Musa paradisiaca  L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Ricinus communis L. mempunyai bangun perisai. Ujung daunnya meruncing  dengan pangkal daun yang rompang/rata dan tepi daunnya bergerigi. Daging daunnya tipis seperti selaput dengan pertulangan daun menjari karena terlihat dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jika diraba permukaan atas dan bawahnya gundul. Daunnya berwarna hijau kemerahan.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Familia            : Euphorbiaceae
Genus              : Ricinus
Spesies            : Ricinus communis L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

5.  Daun Widelia (Widelia sp.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Widelia sp. mempunyai bangun bulat. Ujung daunnya meruncing dengan pangkal daun yang runcing dan tepi daunnya bergerigi ganda. Pangkal daunnya berhubungan dengan pelepah daun karena tidak memiliki tangkai daun. Daging daunnya seperti perkamen dengan pertulangan daun menyirip. Jika diraba permukaan atas dan permukaan bawahnya berbulu kasar. Daunnya berwarna hijau kekuningan.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Asteridae
Ordo                : Asteriales
Familia            : Asteriaceae
Genus              : Widelia
Spesies            : Widelia sp.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

6. Daun Keladi (Colacasia sp.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Colacasia sp. mempunyai bangun perisai. Ujung daunnya meruncing dengan pangkal daun yang berlekuk. Daging daunnya seperti kertas dengan pertulangan menjari. Jika diraba permukaan atasnya mengkilat dan permukaan bawahnya gundul. Daunnya berwarna hijau tua.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Aracidae
Ordo                : Arales
Familia            : Araceae
Genus              : Colacasia
Spesies            : Colacasia sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

7. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Mangifera indica L. mempunyai bangun memanjang . Ujung daunnya meruncing dengan pangkal daun yang tumpul dan tepi daunnya rata. Daging daunnya seperti kulit/belulang dengan pertulangan daun menyirip. Jika diraba permukaan atasnya berkerut dan permukaan bawahnya gundul. Daunnya berwarna hijau tua.
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosiidae
Ordo                : Sapindales
Familia            : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            : Mangifera sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 




























VI.              KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Daun bambu : Bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal daun bangun garis, tepi daun rata, daging daun seperti perkamen, permukaan atas daun kasap, permukaan bawah daun berbulu kasar dan daun berwarna hijau tua.
2.      Daun tebu : Bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal daun rompang/rata, tepi daun rata, daging daun seperti perkamen, permukaan atas dan bawah daun berbulu kasar  dan daun berwarna hijau.
3.      Daun pisang : Bangun daun memanjang, ujung daun tumpul,  pangkal daun tumpul, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atas daun berbingkul-bingkul, permukaan bawah daun berselaput lilin, dan daun berwarna hijau kekuningan.
4.      Daun jarak : Bangun daun perisai, ujung daun meruncing, pangkal daun rompang/rata, tepi daun bergerigi, daging daun tipis seperti selaput, permukaan atas dan bawah daun gundul, dan daun berwarna hijau kemerahan.
5.      Daun widelia : Bangun daun bulat, ujung daun meruncing, Pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi ganda, daging daun perkamen, Permukaan atas dan bawah daun berbulu kasar, dan daun berwarna hijau kekuningan.
6.      Daun keladi : Bangun daun perisai, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atas daun mengkilat, permukaan bawah daun gundul, dan daun berwarna hijau tua.
7.      Daun mangga : Bangun daun memanjang, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, daging daun seperti kulit/belulang, permukaan atas daun berkerut, permukaan bawah daun gundul, dan daun berwarna hijau tua.

VII.          DAFTAR PUSTAKA
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.si, 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin

Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Anonim.a.2014.http://www.flexmedia.co.id/kisah-daun-bambu-ajaib/ (diakses 5 Maret 14)

Anonim.b.2014. http://zulbahrihussin.blogspot.com/2011/10/tebu.html (diakses 5 Maret 14)

Anonim.c.2014.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBmnLDcXu8n1LL8Cus5Rgh59LO0Y4SW5rQ5_JakukxOagMVgO6RCbRv09bIcad_ED_jb_6Drs6hvU-zsklzWe_cDTlVYqA24163xK5CwUVMKGJq9-FyQ2wueRhm117qvUy8wqBHPYMPLqV/s1600/daun-pisang.jpg (diakses 4 March 2014)

Anonim.d.2014.http://carlasabandar.wordpress.com/2010/05/13/apotik-hidup-indonesia/ (diakses 4 March 2014)

Anonim.e.2014. http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2012/08/asterales-wedeliabiflora-seruni-menurut_12.html (diakses 4 March 2014)

Anonim.f.2014. (http://pandoraque.blogspot.com/2014/01/daun-keladi.html (diakses 4 March 2014)

Anonim.g.2014.http://npicom.com/health/khasiat-daun-mangga/ (diakses 4 March 2014)

Van steenis, C.G.G.J. 1991. Flora. PT. Pradaya Paramita. Jakarta