PRAKTIKUM VIII
Topik : Akar dan Modifikasinya
Tujuan : Mengenal tipe-tipe akar dan
bentuk-bentuknya akar serta modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
Tempat : Laboratorium
Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Baki / nampan
2.
Pisau / cutter
3.
Alat tulis
Bahan :
1. Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
2.
Lombok (Capsicum sp)
3.
Terong (Solanum
sp)
4.
Wortel (Daucus
carota L.)
5.
Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
6.
Singkong (Manihot
utillisima Burm. F.)
7.
Laos
(Alpinia galanga)
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.
Padi (Oryza
sativa L.)
10.
Benalu (Loranthus
sp)
11.
Sirih (Piper
betle L.)
II.
CARA
KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung
akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan tudung
akar.
2.
Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3.
Mengamati bentuk modifikasi akar : tombak,
gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar :
akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar
tunjang, akar lutut atau akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Akar adalah
bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya
telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu:
a.
Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat
di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.
Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c.
Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.
Berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk
menembus tanah.
Bagi tumbuhan
akar mempunyai fungsi untuk :
1.
Memperkuat berdirinya tanaman
2.
Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut
dalam air dari dalam tanah
3.
Mengangkut air dan zat-zat makanan ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4.
Tempat penimbunan makanan
Bagian-bagian
akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a.
Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.
Ujung akar (apex radicis)
c.
Batang akar (corpus radicis)
d.
Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
f.
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus
radicalis)
g.
Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan
lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (radix
primaria) dan system serabut (radix adventiaca). Berdasarkan percabangannya dan
bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan
atas :
1)
Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang.
Akar tunggang
yang tudak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan zat makanan cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa,
seperti:
- Berbentuk sebagai tombak (fusifermis)
- Berbentuk gasing (napiformis)
- Berbentuk benang (filiformis)
2)
Akar tunggang yang bercabang.
Akar tunggang
ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak,
dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat
diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem
perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
a.
Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil
berbentuk benang.
b.
Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar
seperti tambang.
c.
Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari
cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan, sering kita
temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi yang khusus, misalnya:
1)
Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2)
Akar penggerek atau akar penghisap (haustrorium)
3)
Akar pelekat (radix adligans)
4)
Akar pembelit (crhus radicalis)
5)
Akar nafas (pneumatophora)
6)
Akar tunjang
7)
Akar lutut
8)
Akar banir
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Tipe Akar
|
Bentuk Akar
|
Modifikasi Akar
|
1
|
Rumput Teki
(Cyperus rotundus)
|
Serabut
|
Benang-benang
|
-
|
2
|
Lombok
(Capsicum sp.)
|
Tunggang
|
Benang-benang
|
-
|
3
|
Terong
(Solanum sp.)
|
Tunggang
|
Benang-benang
|
-
|
4
|
Wortel
(Daucus carota L.)
|
Tunggang
|
Tombak
|
-
|
5
|
Bengkuang
(Pachyrrizhus erosus Urb.)
|
Tunggang
|
Gasing
|
Umbi akar
|
6
|
Singkong
(Manihot utillisima Burm. F.)
|
Tunggang
|
Tombak
|
Umbi akar
|
7
|
Laos (Alpinia galanga)
|
Serabut
|
Tambang
|
Rimpang
|
8
|
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
|
Serabut
|
Benang besar
|
Akar udara/akar gantung
|
9
|
Padi (Oryza sativa L.)
|
Serabut
|
Benang
|
-
|
10
|
Benalu (Loranthus sp.)
|
Serabut
|
Benang
|
Akar penghisap
|
11
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Serabut
|
Benang
|
Akar pelekat
|
B. Gambar Hasil Pengamatan dan Literatur
1. Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Cabang akar (radix lateris)
3.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.
Ujung akar (apex radicalis)
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim
A.2014)
2.
|
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber:
Anonim B.2014)
3.
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber:
Anonim C.2014)
4. Akar
Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Ujung akar
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim D.2014)
5. Akar
Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Ujung akar
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber:
Anonim E.2014)
6.
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Ujung akar
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim F.2014)
7.
|
|
1
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Cabang akar (radix lateris)
3.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.
Ujung akar (apex radicalis)
|
2
|
4
|
3
|
(Sumber:
Anonim G.2014)
8.
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Batang akar (corpus radicis)
3.
Cabang akar (radix lateris)
4.
Ujung akar
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim H.2014)
9. Akar Padi (Oryza sativa L.)
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Cabang akar (radix lateris)
3.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.
Ujung akar (apex radicalis)
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber:
Anonim I.2014)
10.
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Cabang akar (radix lateris)
3.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
|
|
1
|
2
|
3
|
(Sumber: Anonim J.2014)
11.
|
Keterangan :
1.
Leher akar (collum)
2.
Cabang akar (radix lateris)
3.
Batang tanaman (caulis)
|
|
1
|
2
|
3
|
(Sumber:
Anonim K.2014)
V.
ANALISIS
DATA
1.
Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Species : Cyperus rotundus
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa rumput
teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai
tipe perakaran serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan mati atau
kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar yang keluar
dari pangkal batang. Bagian-bagian akar rumput teki terdiri dari leher akar,
cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan ujung akar. Bentuk akar
serabut ini seperti benang dan tidak mengalami modifikasi.
2.
Akar Lombok (Capsicum
sp.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia : Solanaceae
Genus :
Capsicum
Species : Capsicum sp.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran
tunggang. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus). Batang akarnya berbentuk
kerucut panjang, tumbuh terus ke bawah, bercabang dan cabangnya
bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu leher akar, batang akar, cabang
akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan tudung akar. Akar tanaman ini
tidak mengalami modifikasi.
3.
Akar Terong (Solanum
sp)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Species : Solanum sp.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman terong (Solanum sp) mempunyai sistem perakaran tunggang yang bercabang.
Bagian-bagian akarnya antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut
akar, dan rambut-rambut akar. Akar pada
tanaman ini tidak mengalami modifikasi.
4.
Akar Wortel (Daucus
carota L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Apiales
Familia :
Apiaceae
Genus :
Daucus
Species : Daucus carota L.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa wortel (Daucus carota L.) mempunyai sistem
perakaran tunggang yang tidak bercabang. Bentuk modifikasi akarnya seperti
tombak (fusiformis). Pangkalnya besar
meruncing ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian
batang akar.
5.
Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Chenopohiceae
Genus :
Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman
bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb)
mempunyai sistem perakaran tunggang yang
tidak atau sedikit bercabang. Modifikasi akarnya berbentuk seperti gasing (napiformis). Pangkal akarnya besar
membulat.
6.
Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnoliidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus :
Manihot
Species : Manihot utillisima Burm. F.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa singkong (Manihot utillisima Burm. F.) mempunyai
tipe perakaran tunggang. Bentuk akar ini separti tombak. Modifikasi akar pada
singkong berupa ubi akar (tuber
rhizogenum). Ubi ini berbentuk bulat atau tidak beraturan dan merupakan
tempat penimbunan cadangan makanan. Adapun bagian-bagian dari akar yang
terdapat pada singkong adalah leher akar, batang akar, cabang-cabang akar dan
tudung akar.
7.
Akar Laos (Alpinia
galanga)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Zingiberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Zingiberaceae
Genus :
Alpinia
Species : Alpinia galanga
(Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman laos (Alpinia galanga) mempunyai sistem perakaran serabut. Bentuk akarnya
seperti tambang. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi, rimpang yang
nampak pada laos
dan tumbuh di dalam tanah adalah modifikasi dari batang, bukan dari akar.
Bagian-bagian dari akar serabut yang terdapat pada akar laos diantaranya adalah leher akar,
batang akar, cabang dan rambut-rambut akar.
8.
Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Liliidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species : Arachis flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman
anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
mempunyai sistem serabut. Bentuknya seperti benang yang besar. Modifikasi akar
ini berupa akar napas atau akar udara (pneumatophora). Akar ini keluar,
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk menyerap air dan
zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air
atau udara yang di sebut velamen. Tetapi
setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar
biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah. Bagian-bagian yang terdapat
pada akar ini sesuai dengan pengamatan adalah leher akar, batang akar, cabang
akar, dan ujung akar.
9.
Akar Padi (Oryza
sativa L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commulinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
(Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa padi (Oryza sativa L.) memiliki sistem
perakaran serabut. Bentuk akar ini seperti benang. Ukuran serabut-serabut akar
ini hampir sama satu sama lain. Akar
pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bagian-bagian pada akar antara
lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar.
10. Akar
Benalu (Lorantus sp)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Santales
Familia :
Lorantaceae
Genus : Lorantus
Species : Lorantus sp.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tumbuhan
benalu (Lorantus sp.) mempunyai
sistem perakaran tunggang yang berupa haustorium,
yaitu akar yang sangat keras dan kaku yang dapat menembus kulit batang inang
sampai ke bagian kayu untuk menyerap air dan zat makanan dari inangnya
tersebut. Modifikasi dari akar benalu merupakan akar penghisap.
11. Akar
Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus :
Piper
Species :
Piper betle L.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki sistem
perakaran serabut berbentuk benang. Bagian-bagian akar antara lain leher akar,
batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Modifikasinya berupa akar pelekat (radix adligans) yang tumbuh di buku-buku
batang dan berfungsi untuk melekat pada penunjang.
VI. KESIMPULAN
1.
Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan tidak
mengalami modifikasi.
2.
Lombok (Capsicum sp.), sistem perakarannya
tunggang, bentuk akar tunggang yang bercabang serta tidak mengalami modifikasi.
3.
Wortel (Daucus
carota L.), sietem perakarannya
tunggang, bentuk modifikasi akarnya berupa akar tombak (fusiformis).
4.
Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.), sistem perakarannya
tunggang, bentuk modifikasi berupa akar gasing (napiformis).
5.
Singkong (Manihot
utillisima Burm. F.), sistem perakarannya serabut, bentuk modifikasi
akarnya berupa umbi akar (tuber
rhizogenum)
6.
Laos (Alpinia
galanga), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk tambang dan tidak
mengalami modifikasi.
7.
Terong (Solanum
sp.), sistem perakarannya tunggang dan
bercabang, serta tidak ada modifikasi pada akarnya
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris), sistem
perakarannya serabut, berbentuk benang besar, modifikasi berupa akar
udara atau akar gantung (aereus).
9.
Padi (Oryza
sativa), sistem perakarannya
serabut, akar berbentuk benang dan tidak mengalami modifikasi.
10. Benalu
(Lorantus sp.), sistem perakaran tunggang, akar berbentuk benang,
modifikasi akar berupa akar penghisap (haustorium).
11. Sirih
(Piper betle L.), system perakarannya berupa akar serabut, dan akarnya
bermodifikasi menjadi akar pelekat (iradix
adligans).
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,
Sri 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan FKIP PMIPA UNLAM :
Banjarmasin.
Anonim
B. http://1.bp.blogspot.com/_zWyWSCbzDsc/S1XksElBfOI/AAAAAAAAABw/W_EF6K1cyh0/s320/200805135250_caberawit3.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
C. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbbJ_IkPBO7cYMFAYq6A8nTO2c3d6O1LC46skKf5SIvIwpQcuDs1aYP51JxVyFVDCFJymQbwxzpUq8BbmanvRgqH2M1Mgd0RBFEuUxQs4AghD2ASv79l1bdYNFGXbaLV7BS7q8876HeJI/s1600/Charieskha2278.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
D. http://ipakelas3desy.files.wordpress.com/2013/04/wortel690500176234891020.jpg?w=640
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
E. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisMi8uH4fvV1U8wpbSCb4sIbX6DnK0l1FpsPZN97QF8kPpcyKQrQ-EfuA-g1aoXsVJseGPnFqPv_8tnA3sH5EDmY2HXC8VR1HWlrDWiMoJz0gUS4H6A6ksxzL2glVzCQXJrgr6_vDpuQS_/s1600/manfaat+bengkoang.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
F. http://blogs.unpad.ac.id/rizkiputrii/files/2010/06/singkong.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
G. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAZnlwA2IWExursDWB5Z9WpjduS2DYIFkzQtdWis9Dw7myXerkED8G7W3Q_zFw5oZUQ0BsEU_V0r6_YSRX1_BO_tsBfcfICgj-XO0TgKpkYPBppWdMI-Jb3VvoG8cRz3bINK0fYZynIvE/s320/lengkuas.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
H. http://img242.imageshack.us/img242/5773/img1027ou7.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
I. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/69/Padi.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
J. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeBk5khJErUxu393jxTIKxGgi1FWxTUpFP9iHTwwrQ8FCYEbVBGu7lCx7LtXWVOg6Q86sN5zWw8E3bD1-XX5nGuErCi3-BaoHHRfzuzApkPnIfDAlyp7IGPPxlMYxOE0Kf3p9HQIu6VSNr/s200/2.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Anonim
K. http://heronimusjhony.files.wordpress.com/2013/04/sirih.jpg
(Diakses 20 April 2014)
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Van Steenis,
C.G.G.J. 2003. Flora. Pradaya
Paramitha. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar