Senin, 26 Mei 2014

AKAR DAN MODIFIKASINYA



PRAKTIKUM VIII

Topik                 : Akar dan Modifikasinya
Tujuan               : Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya akar serta modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari/Tanggal   : Kamis, 17 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
Alat     :  1.   Baki / nampan
2.      Pisau / cutter
3.      Alat tulis
Bahan  :  1.   Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
2.       Lombok (Capsicum sp)
3.       Terong (Solanum sp)
4.       Wortel (Daucus carota L.)
5.       Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.       Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
7.       Laos (Alpinia galanga)
8.       Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.       Padi (Oryza sativa L.)
10.   Benalu (Loranthus sp)
11.   Sirih (Piper betle L.)

II.                CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan tudung akar.
2.      Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3.      Mengamati bentuk modifikasi akar : tombak, gasing, benang.
4.      Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar : akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut atau akar banir.
5.      Menggambar hasil pengamatan.

III.             TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu:
a.       Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.      Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c.       Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.      Berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1.      Memperkuat berdirinya tanaman
2.      Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah
3.      Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4.      Tempat penimbunan makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a.       Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.      Ujung akar (apex radicis)
c.       Batang akar (corpus radicis)
d.      Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e.       Serabut akar (fibrilla radicalis)
f.       Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g.      Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (radix primaria) dan system serabut (radix adventiaca). Berdasarkan percabangannya dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan   atas :
1)      Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tudak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa, seperti:
  1. Berbentuk sebagai tombak (fusifermis)
  2. Berbentuk gasing (napiformis)
  3. Berbentuk benang (filiformis)
2)      Akar tunggang yang bercabang.
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
a.       Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b.      Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c.       Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan, sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi yang khusus, misalnya:
1)      Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2)      Akar penggerek atau akar penghisap (haustrorium)
3)      Akar pelekat (radix adligans)
4)      Akar pembelit (crhus radicalis)
5)      Akar nafas (pneumatophora)
6)      Akar tunjang
7)      Akar lutut
8)      Akar banir

IV.             HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Hasil Pengamatan
No.
Nama Tumbuhan
Tipe Akar
Bentuk Akar
Modifikasi Akar
1
Rumput Teki
(Cyperus rotundus)
Serabut
Benang-benang
-
2
Lombok
(Capsicum sp.)
Tunggang
Benang-benang
-
3
Terong
(Solanum sp.)
Tunggang
Benang-benang
-
4
Wortel
(Daucus carota L.)
Tunggang
Tombak
-
5
Bengkuang
(Pachyrrizhus erosus Urb.)
Tunggang
Gasing
Umbi akar
6
Singkong
(Manihot utillisima Burm. F.)
Tunggang
Tombak
Umbi akar
7
Laos (Alpinia galanga)
Serabut
Tambang
Rimpang
8
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Serabut
Benang besar
Akar udara/akar gantung
9
Padi (Oryza sativa L.)
Serabut
Benang
-
10
Benalu (Loranthus sp.)
Serabut
Benang
Akar penghisap
11
Sirih (Piper betle L.)
Serabut
Benang
Akar pelekat









B.     Gambar Hasil Pengamatan dan Literatur
1.      Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Ujung akar (apex radicalis)

     




1
2
3
4
 






(Sumber: Anonim A.2014)

2.     

















Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)

Akar Lombok (Capsicum sp)
     

1
2
3
4
 








                                                (Sumber: Anonim B.2014)




3.     
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)

Akar Terong (Solanum sp)

















     




1
2
3
4
 







      (Sumber: Anonim C.2014)

4.      Akar Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Ujung akar
















     




1
2
3
4
 






      (Sumber: Anonim D.2014)



5.      Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Ujung akar

















     




1
2
3
4
 







      (Sumber: Anonim E.2014)

6.     

















Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Ujung akar
Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
     




1
2
3
4
 







      (Sumber: Anonim F.2014)



7.     

















Akar Laos (Alpinia galanga)
1
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Ujung akar (apex radicalis)

     


2
4
3
 






                                                (Sumber: Anonim G.2014)

8.     

















Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Ujung akar
Akar Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
     




1
2
3
4
 






(Sumber: Anonim H.2014)





9.      Akar Padi (Oryza sativa L.)
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Ujung akar (apex radicalis)


















     

1
2
3
4
 







                                                (Sumber: Anonim I.2014)
10. 

















Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)

Akar Benalu (Loranthus)
     





1
2
3
 






(Sumber: Anonim J.2014)

11. 

















Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Batang tanaman (caulis)


Akar Sirih (Piper betle L.)
     



1
2
3
 






(Sumber: Anonim K.2014)


V.          ANALISIS DATA
1.        Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Commelinidae
Ordo                       : Cyperales
Familia                    : Cyperaceae
Genus                     : Cyperus
Species                    : Cyperus rotundus
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai tipe perakaran serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang. Bagian-bagian akar rumput teki terdiri dari leher akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan ujung akar. Bentuk akar serabut ini seperti benang dan tidak mengalami modifikasi.

2.        Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Asteridae
Ordo                       : Solanales
Familia                    : Solanaceae
Genus                     : Capsicum
Species                    : Capsicum sp.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus). Batang akarnya berbentuk kerucut panjang, tumbuh terus ke bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan tudung akar. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi.

3.      Akar Terong (Solanum sp)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Asteridae
Ordo                       : Solanales
Familia                    : Solanaceae
Genus                     : Solanum
Species                    : Solanum sp.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman terong (Solanum sp) mempunyai sistem perakaran tunggang yang bercabang. Bagian-bagian akarnya antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar.  Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi.


4.      Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Rosidae
Ordo                       : Apiales
Familia                    : Apiaceae
Genus                     : Daucus
Species                    : Daucus carota L.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa wortel (Daucus carota L.) mempunyai sistem perakaran tunggang yang tidak bercabang. Bentuk modifikasi akarnya seperti tombak (fusiformis). Pangkalnya besar meruncing ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian batang akar.

5.      Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Caryophyllidae
Ordo                       : Caryophyllales
Familia                    : Chenopohiceae
Genus                     : Pachyrrhizus
Species                    : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb) mempunyai sistem  perakaran tunggang yang tidak atau sedikit bercabang. Modifikasi akarnya berbentuk seperti gasing (napiformis). Pangkal akarnya besar membulat.
6.      Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Magnoliidae
Ordo                       : Rosales
Familia                    : Rosaceae
Genus                     : Manihot
Species                    : Manihot utillisima Burm. F.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa singkong (Manihot utillisima Burm. F.) mempunyai tipe perakaran tunggang. Bentuk akar ini separti tombak. Modifikasi akar pada singkong berupa ubi akar (tuber rhizogenum). Ubi ini berbentuk bulat atau tidak beraturan dan merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Adapun bagian-bagian dari akar yang terdapat pada singkong adalah leher akar, batang akar, cabang-cabang akar dan tudung akar.

7.      Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Zingiberidae
Ordo                       : Zingiberales
Familia                    : Zingiberaceae
Genus                     : Alpinia
Species                    : Alpinia galanga
(Cronquist, 1981) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman laos (Alpinia galanga) mempunyai sistem perakaran serabut. Bentuk akarnya seperti tambang. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi, rimpang yang nampak pada laos dan tumbuh di dalam tanah adalah modifikasi dari batang, bukan dari akar. Bagian-bagian dari akar serabut yang terdapat pada akar laos diantaranya adalah leher akar, batang akar, cabang dan rambut-rambut akar.

8.        Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Liliidae
Ordo                       : Orchidales
Familia                    : Orchidaceae
Genus                     : Arachis
Species                    : Arachis flos-aeris
(Cronquist, 1981) 
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) mempunyai sistem serabut. Bentuknya seperti benang yang besar. Modifikasi akar ini berupa akar napas atau akar udara (pneumatophora). Akar ini keluar, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk menyerap air dan zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang di sebut velamen. Tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah. Bagian-bagian yang terdapat pada akar ini sesuai dengan pengamatan adalah leher akar, batang akar, cabang akar, dan ujung akar.

9.      Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Commulinidae
Ordo                       : Cyperales
Familia                    : Poaceae
Genus                     : Oryza
Species                    : Oryza sativa L.
(Cronquist, 1981) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa padi (Oryza sativa L.) memiliki sistem perakaran serabut. Bentuk akar ini seperti benang. Ukuran serabut-serabut akar ini hampir sama satu sama lain.  Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bagian-bagian pada akar antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar.

10.  Akar Benalu (Lorantus sp)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Rosidae
Ordo                       : Santales
Familia                    : Lorantaceae
Genus                     : Lorantus
Species                    : Lorantus sp.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tumbuhan benalu (Lorantus sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang yang berupa haustorium, yaitu akar yang sangat keras dan kaku yang dapat menembus kulit batang inang sampai ke bagian kayu untuk menyerap air dan zat makanan dari inangnya tersebut. Modifikasi dari akar benalu merupakan akar penghisap.


11.  Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Magnoliidae
Ordo                       : Piperales
Familia                    : Piperaceae
Genus                     : Piper
Species                    : Piper betle L.
(Van Steenis, 2003)                                  
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki sistem perakaran serabut berbentuk benang. Bagian-bagian akar antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Modifikasinya berupa akar pelekat (radix adligans) yang tumbuh di buku-buku batang dan berfungsi untuk melekat pada penunjang.

VI.       KESIMPULAN
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus L.), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan tidak mengalami modifikasi.
2.      Lombok (Capsicum sp.), sistem perakarannya tunggang, bentuk akar tunggang yang bercabang serta tidak mengalami modifikasi.
3.      Wortel (Daucus carota L.), sietem  perakarannya tunggang, bentuk modifikasi akarnya berupa akar tombak (fusiformis).
4.      Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.), sistem  perakarannya tunggang, bentuk modifikasi berupa akar gasing (napiformis).
5.      Singkong (Manihot utillisima Burm. F.), sistem perakarannya serabut, bentuk modifikasi akarnya berupa umbi akar (tuber rhizogenum)
6.      Laos (Alpinia galanga), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk tambang dan tidak mengalami modifikasi.
7.      Terong (Solanum sp.), sistem perakarannya tunggang dan  bercabang, serta tidak ada modifikasi pada akarnya
8.      Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris), sistem  perakarannya serabut, berbentuk benang besar, modifikasi berupa akar udara  atau akar gantung (aereus).
9.      Padi (Oryza sativa), sistem  perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan tidak mengalami modifikasi.
10.  Benalu (Lorantus sp.), sistem  perakaran tunggang, akar berbentuk benang, modifikasi akar berupa akar penghisap (haustorium).
11.  Sirih (Piper betle L.), system  perakarannya berupa akar serabut, dan akarnya bermodifikasi menjadi akar pelekat (iradix adligans).

VII.          DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan FKIP PMIPA UNLAM : Banjarmasin.












Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Van  Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. Pradaya Paramitha. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar